Universitas Nusa Cendana beralamat di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). UNDANA, adalah satu-satunya universitas negeri di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berdiri pada tanggal 1 September 1962. Hingga saat ini dan seterusnya berkiprah demi bangsa dan tanah air tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Undana didirikan oleh Pemerintah Pusat, karena ada dorongan kebutuhan dari tokoh masyarakat dan para pendahulu bangsa di NTT saat itu.
Universitas Nusa Cendana didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 111 Tahun 1962, tanggal 28 Agustus dengan berstatus Universitas Negeri yang berkedudukan di Kupang terhitung mulai tanggal 1 September 1962. Untuk pertama kali berdasarkan SK Menteri PTIP, Universitas negeri di Kupang terdiri dari 4 fakultas yakni : Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan. SK Menteri tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan Presiden No. 67 Tahun 1963, tanggal 23 April 1963.
Dalam perkembangannya, Undana terus bertumbuh dan hingga saat ini Undana telah melakukan wisuda ke-92 (1 September 2014), telah menghasilkan 45.998 alumni yang menyebar di berbagai kawasan di Indonesia terutama di NTT sendiri dan mengisi lowongan birokrasi hingga 87 persen bahkan mendominasi berbagai eselon di tingkat Provinsi dan di 22 kabupaten/kota di NTT.
Namun kiprah Undana di bidang riset masih terbatas karena terbatas dana riset maupun dana pengembangan hasil. Nampaknya riset akan berakhir sebagian besar dalam bentuk laporan penelitian atau publikasi ilmiah dan jarang bermuara pada produk-produk intelektual yang bernilai ekonomi maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara mendalam agar ikut secara lebih signifikan mengangkat bangsa Indonesia ke level yang lebih tinggi dari sisi kemajuan iptek.
Univeristas Negeri yang baru berdiri tersebut diresmikan pada tanggal 17 September 1962 bertempat di Ruang Sidang DPRD Dati I NTT. Karena beberapa alasan teknis (terutama tenaga pengajar dan laboratorium) maka belum semua fakultas yang tercantum dalam SK pendirian Universitas dapat dilaksanakan. Untuk langkah pertama fakultas yang didirikan adalah Fakultas Ketatanegaraan dan Ketata niagaan (FKK) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Kemudian secara bertahap dibangun beberapa Fakultas seperti misalnya Fakultas Peternakan dibuka pada tanggal 1 Oktober 1964, Fakultas Hukum (FH) dibuka tanggal 20 Mei 1965, namun pada waktu dibuka, Fakultas Hukum berstatus sebagai Fakultas Swasta di bawah Yayasan Berdikari. Berdasarkan SK Menteri P dan K No. 0621/0/1977 Fakultas Hukum diintegrasikan dengan FKK menjadi Fakultas Ketatanegaraan, Ketataniagaan dan Hukum (FKKH) dan berstatus Departemen dengan dua jurusan yakni Perdata dan Pidana. Kemudian dipisahkan lagi dari FKK menjadi Fakultas yang berdiri sendiri, yakni Fakultas Hukum pada Tahun 1980. Pada tahun 1981 telah dilakukan persiapan pembukaan Fakultas Pertanian, yang pembukaannya dilakukan pada tahun 1982 dengan Jurusan Agronomi dan Sosial Ekonomi Pertanian.
Sampai dengan tahun 2014, Universitas Nusa Cendana telah memiliki 11 Fakultas termasuk Fakultas Kedokteran dan 1 Program Pasca Sarjana.
Kemajuan pembangunan dan pertumbuhan penduduk menjadi pemicu meningkatnya kebutuhan masyarakat/rakyat dalam segala bidang khususnya dibidang kesehatan. Rakyat Indonesia umumnya 75 % berdomisili di pedesaan, jauh dari jangkauan sarana-prasarana kesehatan seperti Puskesmas dan tenaga medis khusus tenaga dokter.
Kondisi ini disebabkan tenaga medis yang sangat minim dan akses informasi dari masyarakat tentang kesehatan juga sangat minim sehingga Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Indonesia termasuk di NTT seperti busung lapar, diare dan malaria tidak dapat dideteksi secara dini.
Langkah strategik antisipasi yang dapat dilakukan mengatasi kondisi tersebut salah satunya adalah kehadiran lembaga pendidikan kedokteran di NTT merupakan kebutuhan prioritas dan mendesak. Jawaban akan kebutuhan tersebut di atas, berdasarkan surat Dirjen Dikti no. 2122/D/T/2008, UNDANA diberi ijin penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran yang mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2008/2009.
FK Undana telah berjalan sekitar 6 tahun dan akan memasuki tahun ajaran 2015/2016 dengan penerimaan mahasiswa baru angkatan ke-7. Angkatan I (Tahun 2008/2009) telah menyelesaikan pendidikan Tahap Akademik dan lulusannya bergelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan pada awal 2012 mereka telah memasuki Tahap Pendidikan Profesi Dokter (Kepaniteraan Klinik/Rotasi Klinik) di rumah sakit, puskesmas, dan desa binaan selama 4 semester sebelum lulus sebagai dokter (dr).
"PSPD terdepan di bidang kedokteran semiringkai yang mendunia pada tahun 2030"
Universitas Nusa Cendana didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 111 Tahun 1962, tanggal 28 Agustus dengan berstatus Universitas Negeri yang berkedudukan di Kupang terhitung mulai tanggal 1 September 1962. Untuk pertama kali berdasarkan SK Menteri PTIP, Universitas negeri di Kupang terdiri dari 4 fakultas yakni : Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan. SK Menteri tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan Presiden No. 67 Tahun 1963, tanggal 23 April 1963.
Dalam perkembangannya, Undana terus bertumbuh dan hingga saat ini Undana telah melakukan wisuda ke-92 (1 September 2014), telah menghasilkan 45.998 alumni yang menyebar di berbagai kawasan di Indonesia terutama di NTT sendiri dan mengisi lowongan birokrasi hingga 87 persen bahkan mendominasi berbagai eselon di tingkat Provinsi dan di 22 kabupaten/kota di NTT.
Namun kiprah Undana di bidang riset masih terbatas karena terbatas dana riset maupun dana pengembangan hasil. Nampaknya riset akan berakhir sebagian besar dalam bentuk laporan penelitian atau publikasi ilmiah dan jarang bermuara pada produk-produk intelektual yang bernilai ekonomi maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara mendalam agar ikut secara lebih signifikan mengangkat bangsa Indonesia ke level yang lebih tinggi dari sisi kemajuan iptek.
Univeristas Negeri yang baru berdiri tersebut diresmikan pada tanggal 17 September 1962 bertempat di Ruang Sidang DPRD Dati I NTT. Karena beberapa alasan teknis (terutama tenaga pengajar dan laboratorium) maka belum semua fakultas yang tercantum dalam SK pendirian Universitas dapat dilaksanakan. Untuk langkah pertama fakultas yang didirikan adalah Fakultas Ketatanegaraan dan Ketata niagaan (FKK) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Kemudian secara bertahap dibangun beberapa Fakultas seperti misalnya Fakultas Peternakan dibuka pada tanggal 1 Oktober 1964, Fakultas Hukum (FH) dibuka tanggal 20 Mei 1965, namun pada waktu dibuka, Fakultas Hukum berstatus sebagai Fakultas Swasta di bawah Yayasan Berdikari. Berdasarkan SK Menteri P dan K No. 0621/0/1977 Fakultas Hukum diintegrasikan dengan FKK menjadi Fakultas Ketatanegaraan, Ketataniagaan dan Hukum (FKKH) dan berstatus Departemen dengan dua jurusan yakni Perdata dan Pidana. Kemudian dipisahkan lagi dari FKK menjadi Fakultas yang berdiri sendiri, yakni Fakultas Hukum pada Tahun 1980. Pada tahun 1981 telah dilakukan persiapan pembukaan Fakultas Pertanian, yang pembukaannya dilakukan pada tahun 1982 dengan Jurusan Agronomi dan Sosial Ekonomi Pertanian.
Sampai dengan tahun 2014, Universitas Nusa Cendana telah memiliki 11 Fakultas termasuk Fakultas Kedokteran dan 1 Program Pasca Sarjana.
Selayang Pandang Profil Prodi Kedokteran Universitas Nusa Cendana
Kemajuan pembangunan dan pertumbuhan penduduk menjadi pemicu meningkatnya kebutuhan masyarakat/rakyat dalam segala bidang khususnya dibidang kesehatan. Rakyat Indonesia umumnya 75 % berdomisili di pedesaan, jauh dari jangkauan sarana-prasarana kesehatan seperti Puskesmas dan tenaga medis khusus tenaga dokter.
Kondisi ini disebabkan tenaga medis yang sangat minim dan akses informasi dari masyarakat tentang kesehatan juga sangat minim sehingga Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Indonesia termasuk di NTT seperti busung lapar, diare dan malaria tidak dapat dideteksi secara dini.
Langkah strategik antisipasi yang dapat dilakukan mengatasi kondisi tersebut salah satunya adalah kehadiran lembaga pendidikan kedokteran di NTT merupakan kebutuhan prioritas dan mendesak. Jawaban akan kebutuhan tersebut di atas, berdasarkan surat Dirjen Dikti no. 2122/D/T/2008, UNDANA diberi ijin penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran yang mulai menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2008/2009.
FK Undana telah berjalan sekitar 6 tahun dan akan memasuki tahun ajaran 2015/2016 dengan penerimaan mahasiswa baru angkatan ke-7. Angkatan I (Tahun 2008/2009) telah menyelesaikan pendidikan Tahap Akademik dan lulusannya bergelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan pada awal 2012 mereka telah memasuki Tahap Pendidikan Profesi Dokter (Kepaniteraan Klinik/Rotasi Klinik) di rumah sakit, puskesmas, dan desa binaan selama 4 semester sebelum lulus sebagai dokter (dr).
Visi Prodi Kedokteran
"PSPD terdepan di bidang kedokteran semiringkai yang mendunia pada tahun 2030"
Misi Prodi Kedokteran
- Menyelenggarakan pendidikan kedokteran (S1) dan profesi dokter yang terkait bidang kedokteran semiringkai
- Menyelenggarakan penelitian di bidang iptekdokes (ilmu pengetahuan teknologi kedokteran dan kesehaan) dengan keunggulan kedokteran semiringkai.
- Menyelenggarakan pengabdian masyarakat berdasarkan hasil penelitian terkini di bidang kedokteran semiringkai.
- Mengembangkan pusat penelitian kedokteran semiringkai.
- Mengembangkan model/sistem pelayanan kedokteran semiringkai khususnya area perbatasan.
- Mengembangkan kerjasama yang mendukung terselenggaranya tridharma Perguruan Tinggi baik dengan instansi dalam maupun luar negeri.
- Mengembangkan suasana kampus yang kondusif dan terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan yang mendukung pengembangan karakter dokter yang spesifik untuk wilayah semiringkai.
- Mengembangkan organisasi dan sistim manajemen yang mendukung visi PSPD Undana sebagai Program Studi terdepan di bidang kedokteran semiringkai (archipelagomedicine) yang mendunia.
0 Comments