Soal Kedokteran

Profil Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Surabaya

Universitas Muhammadiyah Surabaya Jawa Timur pada awalnya adalah terdiri atas beberapa lembaga pendidikan tinggi yang sudah ada. Lembaga-lembaga tersebut adalah Fakultas Ilmu Agama Jurusan Da’wah (FIAD) yang berdiri sejak 15 September 1964, Fakultas Tarbiyah Surabaya berdiri tahun 1975, IKIP Muhammadiyah Surabaya berdiri tahun 1980, Fakultas Syari’ah Surabaya berdiri tahun 1982, dan Institut Teknologi Muhammadiyah Surabaya berdiri tahun 1983.

Berdasarkan SK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No.:0141/0/1984, IKIP Muhammadiyah Surabaya, Institut Teknologi Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Gresik digabung menjadi satu dengan nama “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA” yang selanjutnya disingkat menjadi UMSurabaya. Seluruh Jurusan yang ada di ketiga lembaga tersebut berdasarkan SK. Mendikbut RI No. : 0142/0/1984 di atas mendapat status TERDAFTAR.

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga medis, khususnya program Ahli Madya Kesehatan, maka pada tahun 1992 Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pembina Kesehatan melalui Surat No.:IV.B/4.a/220/1992 tanggal 14 Desember 1992 mengajukan Permohonan Pendirian Pendidikan Ahli Madya Kesehatan di lingkungan Muhammadiyah/Aisyiyah kepada Sekretaris Jendral Departemen Kesehatan RI,.

UM Surabaya termasuk salah satu yang diplot untuk membuka program pendidikan dimaksud. Berdasar SK Menteri Kesehatan RI. No.: Hk.00.06.1.1.3331 tanggal 8 September 1993 secara resmi beridiri AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER) di lingkungan UMSurabaya. Pada tanggal 1 Januari 2000 berdiri Fakultas Hukum dan pada tahun 2001 berdiri pula Akademi Analis Kesehatan (AAK) Unmuh Surabaya dengan SK Dikti No. 184/D/O/2001 taggal 26-09-2001.

Tahun 2006 Universitas Muhammadiyah Surabaya terus memenuhi tuntutan akan kebutuhan tenaga kesehatan dalam hal ini adalah bidan, dengan berbagai pertimbangan masih tingginya kebutuhan bidan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, maka berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No. 006/D/T/2006 UM Surabaya diberikan ijin untuk menyelenggarakan Program Studi D3 Kebidanan. Berdasarkan terbitknya ijin Prodi tersebut maka tahun 2006 program studi dibidang kesehatan antara lain Program Studi D3 keperawatan, Akademi Analis Kesehatan, Program Studi Ilmu Keseperawatan dan Program Studi D3 Kebidanan menjadi satu fakultas dengan nama Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).

Pada tahun 2008 upaya Universitas Muhammadiyah Surabaya dalam mengembangkan pelayanan kesehatan manusia secara komprehensif khusunya dalam menangani masalah psikologis manusia, maka berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 2001/D/T/2008 tanggal 25 Juni 2008 telah dibuka program Studi SI Psikologi berada pada satu Fakultas dengan Fakultas Ilmu Kesehatan.

Pada tahun 2009 berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1272/D/T/2009 tanggal 31 Juli 2009 berdiri Program magister Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia (S2).

Pada tahun 2012 berdasarkan SK Direktur jenderal Pendidikan Tinggi No. 48/E/O/2012 tanggal 8 Pebruari 2012 telah berdiri Program Studi Pedidikan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD).

Dalam perkembangannya sampai dengan April tahun 2013 program studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya sejumlah 24 Program Studi 7 Fakultas termasuk Program Pasca Sarjana seluruhnya telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen Pendidikan Nasional.

Selanjutnya sekitar bulan April 2016 Universitas Muhammadiyah Surabaya secara resmi memiliki Prodi Kedokteran. Dengan demikian, Universitas Muhammadiyah Surabaya siap mencetak generasi unggul dan islami di bidang kedokteran melalui peresmian Fakultas Kedokteran dengan program studi Pendidikan Dokter, pada hari Kamis tanggal 14 April 2016. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti pembukaan FK yang ditandatangani oleh ketua Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lincolin Asyad, serta peluncuran balon gas besar di halaman kampus tersebut.

Rektor UM Surabaya, Sukadiono, mengatakan, Surat Keputusan (SK) izin operasional pendirian FK UM Surabaya telah diserahkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir di Jakarta pada Selasa (12/4) sore. “Turunnya izin kedokteran ini hasil dari perjuangan panjang dan berliku, kami perlu beberapa kali bersabar karena kendala moratorium,” kata Sukadiono di acara tersebut.

Ia menjelaskan, FK UM Surabaya memiliki beberapa keunggulan. Antara lain biaya kuliah lebih murah dibandingkan perguruan tinggi lainnya. Dana pengembangan untuk mahasiswa baru di FK UM Surabaya ditetapkan sebesar Rp 200 juta. Sedangkan biaya per semester sebesar Rp 25 juta. Selain itu, UM Surabaya memiliki 29 jaringan rumah sakit Muhammadiyah se-Jawa Timur yang bisa digunakan untuk praktek mahasiswa kedokteran.

Untuk PMB angkatan perdana kuotanya 50 mahasiswa, yang daftar sudah 120 orang. Kita model perkualiahannya tutorial dibagi lima kelompok, tiap kelompok 10 mahasiswa.

Ia menambahkan, persiapan pendirian FK tersebut tidak begitu rumit karena UM Surabaya sudah memiliki semua peralatan dan jaringan rumah sakit untuk praktek. Sementara untuk dosen dan tenaga pendidik sudah mulai direkrut sejak dua tahun yang lalu, totalnya sebanyak 33 dosen.

UM Surabaya juga berencana mendirikan rumah sakit pendidikan pada 2021. Bangunan tersebut dirancang memiliki 13 lantai. UM Surabaya telah menyiapkan anggaran pembangunan gedung rumah sakit tersebut senilai Rp 100 miliar. Sedangkan untuk peralatan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar.


Kontak Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya

Universitas Muhammadiyah Surabaya
Jalan Sutorejo No 59,
Surabaya, Jawa Timur,
Indonesia 60113
+62 31 381 1966 +62 31 381 3096
fk@um-surabaya.ac.id
www.fk.um-surabaya.ac.id


Sumber:
- um-surabaya.ac.id
- fk.ujiantulis.com

Post a Comment

0 Comments