Soal Kedokteran

Profil Kedokteran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Cikal bakal Kedokteran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur adalah Prodi Kesehatan Masyarakat yang saat itu ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dibuka sejak tahun 2016 berdasarkan keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.126/KPT/I/2016. Program Studi ini merupakan salah satu dari tiga Program Studi Pendidikan Dokter di bawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia.

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang adalah salah satu perguruan tinggi Islam terbaik dan terkemuka di Indonesia yang berdiri berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2004 tanggal 21 Juni 2004. Surat Keputusan tersebut diterbitkan menyusul Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1/0/SKB/2004 dan Nomor ND/B.V/I/Hk.00.1/058/04 tanggal 23 Januari 2004 tentang Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Surat Keputusan Presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Agama No 65 Tahun 2009 tentang Perubahan Nama Universitas Islam Negeri Malang menjadi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, yang kemudian disingkat dengan UIN Maliki Malang.

Sebelum menjadi sebuah universitas, perjalanan panjang telah menghiasi perkembangan perguruan tinggi ini. Berawal dari sebuah Fakultas Tarbiyah yang merupakan fakultas cabang dari IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berdiri tahun 1961, kemudian pada tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang, tahun 2002 berubah menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) di Malang, dan pada tanggal 28 Oktober 2004 diresmikan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang oleh Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh Menko Kesra RI. ad interim Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M.Sc. serta disaksikan oleh Menteri Agama RI., Prof. Dr. H. Said Agil al-Munawwar, MA.

Penelusuran terhadap metamorfosa perguruan tinggi ini menjadi sebuah universitas Islam dapat ditemukan dalam Rencana Strategis (Renstra) tentang pengembangan STAIN Malang sepuluh tahun ke depan (1999/2000-2008/2009). Atas perkenan Allah SWT. dan berkat usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh semua pihak, selang enam tahun sejak Renstra tersebut dibuat sebuah Universitas Islam Negeri (UIN) sudah berdiri di Kota Malang. Sekarang setelah menjadi Universitas Islam Negeri, obsesi besar yang ingin direalisasikan adalah menjadi pusat keunggulan-keunggulan (The Center of Excellence) dan pusat peradaban Islam (The Centre of Islamic civilization).

Dalam rangka mencapai cita-cita besarnya tersebut, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah menyusun Rencana Strategis Pengembangan Universitas 25 Tahun Ke Depan (2005 s.d. 2030). Ada tiga tahapan pencapaian dalam pengembangan tersebut, yaitu: Tahap Penguatan Akademik (Academic Reinforcement) (2005-2010), Tahap Pengenalan dan Reputasi Regional (Regional Recognition and Reputation) (2011-2020), dan Tahap Pengenalan dan Reputasi Internasional (International Recognition and Reputation) (2021-2030). Dalam implementasinya, Universitas telah menetapkan sembilan (9) program prioritas yang disebut dengan Garis Besar Haluan Universitas (GBHU) yaitu Penguatan Implementasi Integrasi Islam dan Sains, Optimalisasi Peran Ma’had, Peningkatan kompetensi bahasa asing melalui program bilingual (bahasa Arab dan Inggris), Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia, Revitalisasi peran sosial dan keagamaan Universitas, melalui melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Optimalisasi manajemen berbasisi Informasi dan Teknologi (IT), Internasionalisasi Universitas, Pengembangan kelembagaan, dan Penggalian sumber-sumber pendanaan.


Visi, Misi, dan Tujuan

Visi

Menjadi Program Studi Pendidikan Dokter terkemuka untuk menghasilkan Sarjana Kedokteran yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional serta unggul dalam bidang kedokteran wisata khususnya haji.

Menjadi Program Studi Profesi Dokter terkemuka untuk menghasilkan Dokter yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional serta unggul dalam bidang kedokteran wisata khususnya haji.

Berdasarkan visi diatas, maka yang dimaksud dengan kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional adalah sebagai berikut:

Kedalaman spiritual
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
Ikhlas dan sabar dalam setiap pekerjaan
Menunaikan ibadah sesuai tuntunan agama
Mempelajari dan mengkaji Kitab Suci
Bersikap bahwa yang dilakukan dalam praktik kedokteran merupakan upaya maksimal
Keluhuran akhlak
Bersikap sesuai prinsip dasar etika kedokteran
Disiplin dalam praktik kedokteran dan bermasyarakat
Mampu mengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan kedokteran dan saran cara pemecahannya
Taat terhadap aturan yang berlaku
Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender, etnis dan sosial budaya ekonomi dalam menjalankan praktik kedokteran dan bermasyarakat
Menghargai dan melindungi kelompok rentan
Mengutamakan keselamatan pasien
Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan budaya diri sendiri
Mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar untuk mengatasi kelemahan
Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual pasien dan keluarga
Keluasan ilmu
Menguasai dan menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran klinik dan ilmu kesehatan masyarakat yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer
Menguasai pengetahuan agama Islam yang umum dan pengetahuan agama Islam terkait kedokteran wisata khususnya haji
Menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam konteks kedokteran
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran.
Kematangan profesional
Menjalankan profesi dokter yang sesuai dengan kriteria “five star doctor” menurut WHO, yaitu:
Seorang Care provider: dokter yang memberikan pelayanan kepada pasien secara holistik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat, dengan pelayanan berkualitas, komprehensif, berkesinambungan, dan individual berlandaskan asas kepercayaan.
Seorang Decision maker: dokter yang mampu memilih teknologi yang tepat, efektif, dan efisien dalam rangka menunjang kinerjanya.
Seorang Communicator: dokter yang mampu mempromosikan gaya hidup sehat dengan bahasa dan advokasi yang efektif, sehingga menggerakkan individu dan masyarakat untuk berperan aktif meningkatkan derajat kesehatan mereka.
Seorang Community leader: dokter yang dipercaya oleh masyarakat dimana dia bekerja, dan mampu menyatukan kebutuhan kesehatan individu dan komunitas, serta melakukan langkah inisiatif sebagai wakil dari masyarakatnya.
Seorang Manager: dokter yang mampu bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi baik didalam maupun diluar sistem kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan masyarakat.


Misi

Menyelenggarakan pendidikan kedokteran menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam proses pendidikan tahap akademik dan profesi.
Melaksanakan penelitian kedokteran dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran yang didasari semangat Islam.
Mengembangkan bidang kedokteran wisata khususnya haji baik dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.
Menyelenggarakan tatakelola Prodi bermutu


Tujuan

Terwujudnya lulusan yang berke-Tuhan-an, beretika, kompeten dan profesional, serta memiliki keunggulan dalam bidang kedokteran wisata khususnya haji.
Dihasilkannya riset di bidang IPTEK Kedokteran yang bermanfaat dalam memecahkan masalah kesehatan baik lokal, nasional maupun global.
Terwujudnya Program Studi yang terakreditasi Nasional


Terkait fasilitas FK UIN Malang, bahwa kecukupan dan ketersediaan Fasilitas di FKIK UIN Malang untuk menjamin penyelenggaraan proses pembelajaran dan untuk penyelenggaraan Tridarma juga sudah sangat memadai terlihat dari keberadaan Fasilitas, diantaranya tersedianya laboratorium kedokteran yang dukup memadai.

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki laboratorium kedokteran dasar dan laboratorium keahlian klinis. Lab kedokteran dasar merupakan laboratorium yang digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu kedokteran dasar.



Ilustrasi Laboratorium Kedokteran UIN Malang 1



Ilustrasi Laboratorium Kedokteran UIN Malang 2


Sedangkan laboratorium keahlian klinis merupakan laboratorium yang digunakan untuk mempelajari dan mempraktekkan keahlian klinis yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Terdapat 7 ruangan lab keterampilan klinis yang dilengkapi dengan alat-alat pembelajaran sesuai dengan standard OSCE Nasional.


Wakil Rektor I UIN Maliki Malang Prof. Dr. Zainuddin menyatakan bahwa lulusan FK UIN Maliki akan Punya Skil Lebih Ketimbang Dokter dari perguruan tinggi lain. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, akan menyiapkan lulusan dokter yang menangani bidang yang lebih spesifik daripada fakultas kedokteran di universitas lain.

Bidang penanganan spesifik yang menjadi keunggulan Fakultas Kedokteran (FK) UIN Maliki nantinya adalah menangani masalah kesehatan calon jemaah haji dan umrah. Jadi, berbeda dengan Fakultas Kedokteran yang ada di kampus lain.

Terkait kurikulum dan pola perkuliahan jika ada bidang spesifik, Zainuddin mengatakan bahwa pihaknya akan mengemasnya sedemikian rupa agar bisa menjadi menarik bagi mahasiswa. Selain itu, penyelenggaraannya akan berbeda dengan fakultas kedokteran yang ada di kampus lain.

Artinya, tidak cukup hanya belajar ilmu kedokteran saja, tetapi juga dikaitkan dengan 'soft skill'-nya, seperti etik dan humanik. Nantinya, para calon dokter lulusan UIN Maliki juga akan menjalani koasistensi dan fasilitasi belajar mengajar lainnya di Rumah Sakit Tentara (RST) Supraoen Malang yang telah menjalin kerja sama dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur.


Sumber:
- uin-malang.ac.id
- fk.ujiantulis.com



Post a Comment

0 Comments